Thursday, May 26, 2016

Pada Sebuah Titik (Sebuah Cerpen)

Bukan pada sebuah ruang keluarga berbentuk persegi panjang dengan perapian berada tepat di depan sofa berbungkus kulit berwarna dark scarlet dan dengan karpet berbahan polypropylene di antaranya aku berada pada malam ini. Di sana tidak hangat seperti yang aku deskripsikan.
Bukan pada senja dengan langit menjingga dengan anginnya yang bertiup tidak kencang sehingga dedaunan yang dengan setia berintegrasi pada rantingnya bergerak teratur naik turun mengikuti arah yang ditiupkan lalu kemudian siapa pun secara segera menciptakan romantisasi terhadap hal tersebut yang aku rasa klise. Di sana tidak romantis seperti yang aku deskripsikan.

Bukan di antara tawa dan percakapan manusia, juga denting gelas-gelas bir yang beradu dan konstan beat musik lounge serta kelabu asap tembakau, sebagai permulaan para individu ini mengalterasi diri mereka sebagai utopist yang pada sepercik waktu melupakan nyata dunia aku berdiri. Di sana tidak ramai seperti yang aku deskripsikan.
Bukan pada hijau lembah Semeru dengan danau di tengahnya yang pada tengah hari ia menguap menjadi awan yang meneduhi apa pun yang ada di bawahnya lalu pada awal hari ia berkondensasi menjadi embun untuk kembali berada di bawah sana mengulangi proses yang sama selanjutnya. Di sana tidak indah seperti yang aku deskripsikan.

Coba hilangkan ramai suara itu, romantisasi atas suasana yang berlangsung itu, kehangatan yang menaungi itu, serta keindahan yang menghiasi itu. Kau akan temukan aku.


Muhammad Al Ghifari
Mei 2016

No comments:

Post a Comment