Bukan pada sebuah ruang
keluarga berbentuk persegi panjang dengan perapian berada tepat di depan sofa berbungkus
kulit berwarna dark scarlet dan dengan
karpet berbahan polypropylene di
antaranya aku berada pada malam ini. Di sana tidak hangat seperti yang aku
deskripsikan.
Bukan pada senja dengan langit
menjingga dengan anginnya yang bertiup tidak kencang sehingga dedaunan yang
dengan setia berintegrasi pada rantingnya bergerak teratur naik turun mengikuti
arah yang ditiupkan lalu kemudian siapa pun secara segera menciptakan
romantisasi terhadap hal tersebut yang aku rasa klise. Di sana tidak romantis seperti
yang aku deskripsikan.
Bukan di antara tawa dan
percakapan manusia, juga denting gelas-gelas bir yang beradu dan konstan beat musik lounge serta kelabu asap tembakau, sebagai permulaan para individu
ini mengalterasi diri mereka sebagai utopist
yang pada sepercik waktu melupakan nyata dunia aku berdiri. Di sana tidak ramai
seperti yang aku deskripsikan.
Bukan pada hijau lembah Semeru
dengan danau di tengahnya yang pada tengah hari ia menguap menjadi awan yang
meneduhi apa pun yang ada di bawahnya lalu pada awal hari ia berkondensasi
menjadi embun untuk kembali berada di bawah sana mengulangi proses yang sama
selanjutnya. Di sana tidak indah seperti yang aku deskripsikan.
Coba hilangkan ramai suara
itu, romantisasi atas suasana yang berlangsung itu, kehangatan yang menaungi
itu, serta keindahan yang menghiasi itu. Kau akan temukan aku.
Muhammad Al Ghifari
Mei 2016
No comments:
Post a Comment