Monday, August 25, 2014

Tuhan, Hamba Rindu



KepadaMu Tuhan, dari yang terdalam hatiku
Aku rindu waktu-waktu yang hilang

Yang Tercinta, Tuhan
Apa kabarMu, duhai Agung?
Bagaimana surga, serta khamr yang mengalirinya?
Semoga damai selalu menyertai dunia

Hamba harap lewat abstrak angkasa
Dan gradasi awan yang menghiasinya
Serta setiap masehi bersama hijriyah
Hamba gamang, Tuhan

KehendakMu misteri, Cinta
Meyakininya ciptakan paradigma
Lah, memang harus toh?
Hamba egois, Tuhan. Maaf

Setiap tajam waktuMu yang menohok
Atau atas permintaan waktu yang tak terpenuhi?
Terserah, hamba pasrah Tuhan
Tunjuki-lah hamba jalan, pikiran, hati, ilmu yang lurus

Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Dalam epilogMu ini, dan sisa waktu yang lain
Hamba rindu menjadi sesungguhnya ‘HambaMu’, di kerajaanMu
Perangkai jalan menuju surga


Muhammad Al Ghifari
Agustus 2014

Tolol, Aku Lupa



Aku lupa
Aku ingin aku
Dari apa yang kau ambil
Bagi mengapa yang kau beri

Tolol
Mengapa aku dipuja-puja?
Antara setiap insan saling dusta
Atas dasar semesta kah?

Aku lupa
Aku mau jam empat sore
Untuk setiap detik dimensi batas
Aku butuh istirahat

Tolol
Aku lupa
Aku ingin aku
Aku mau jam empat sore

Aku lupa
Dari apa yang kau ambil
Aku butuh istirahat
Tolol


Muhammad Al Ghifari
Agustus 2014

(Bukan) Manusia Yang Lelah



Andai kamu, anda, dan kalian lebih peka untuk membaca perasaan..


Biar kuambil sekerat peluhmu
Lalu kuusap dan meresap agar kau terlelap
Melarikan seribu gundah, menjadikannya tiada
Kepadamu kawan

Biar kuhisap sebatang imajimu
Lalu kutiupkan melayang hilang
Menyegarkan amarah setengah jam, separuh zaman
Kepadamu kawan

Biar kugapai setangkup asamu
Lalu kunyanyikan syair sang kurir
Melupakan angin dari pelukan angkasa, supaya semilir
Kepadamu kawan

Biar kugerayangi segenap badanmu
Lalu kulepas hatimu yang binal karena nakal
Mencuci kelenjar adrenalinmu, sampai mendatar
Kepadamu kawan

Biar aku seluruh jiwamu
Lalu badanmu juga pikiranmu
Menggenggam kuat tenagamu, antara hatimu
Kepadamu, Kawan


Muhammad Al Ghifari
Agustus 2014

Kalau Boleh


Beri aku nafsu
Dari butiran yang membenci
Beri aku ayunan
Untuk menusuk di setiap senyuman

Beri aku duri
Dari dendam saling berlari
Beri aku ciuman
Untuk racun yang tertanam

Beri aku bakteri
Saling kotori semua sisi
Beri aku nyawa
Hilang sakit, tapi ada jua

Beri aku narkotika
Saling obati, saling bunuh
Beri aku coca-cola
Hilang.. Ah, dahaga

Beri aku sampah
Dari barang-barang yang dibuang
Beri aku bahagia
Sedikit saja kalau boleh


Muhammad Al Ghifari
Agustus 2014

Aku Ada



Demi untaian bait terjulur manis
Bagi para pemuja di setiap antara
Salam hangat..

Berlapis hangat gamang berpeluk risau
Berbisik kasar berontak dari otak
Barisan alafabet dari yang terhormat
Pembawa kabar gundah

Aku adalah kamu-dia bagimu
Karena aku bagianmu juga
Tinta penggores halaman per halaman
Buat hidupmu perspektif

Aku adalah matahari yang tajam
Aku adalah esok yang menantang
Berlari biar aku akan terlupa
Terhenti biar aku rasakan luka

Lihat dengar sentuh dan rasakan
Debur elemen semu supaya nyata bagimu
Setiap sentimeter atas angan dan asamu
Aku ada


Muhammad Al Ghifari
Agustus 2014